Kembali
Kekudusan adalah Sukacita Rohani: Sebuah Panggilan yang Menarik
Waktu Terbit 04 Januari 2025
Penulis Rosa Tri Setiani

Dalam kehidupan iman, kekudusan sering dianggap sebagai panggilan yang tinggi dan sulit dicapai. Namun, Paus Fransiskus menegaskan bahwa kekudusan bukanlah sesuatu yang berat atau membebani, melainkan penuh dengan sukacita. Ia menggambarkan kekudusan sebagai "sukacita rohani" yang menarik, meskipun tidak mudah ditemukan. Pernyataan ini menegaskan bahwa kekudusan bukan hanya kewajiban, tetapi juga anugerah yang membawa kebahagiaan sejati.

Kekudusan sebagai Sukacita yang Hidup

Kekudusan, menurut Paus Fransiskus, adalah tujuan hidup semua orang Kristen. Ini bukanlah status eksklusif bagi segelintir orang tertentu, tetapi panggilan bersama yang dimulai dari rahmat Allah. Dalam berbagai kesempatan, Paus menekankan bahwa kekudusan sejati tidak harus spektakuler atau dipenuhi oleh tindakan besar. Kekudusan justru hadir dalam keseharian melalui kasih yang sederhana, doa, dan tindakan baik yang tulus.

Sukacita rohani yang dimaksud oleh Paus Fransiskus adalah kebahagiaan mendalam yang berasal dari persatuan dengan Allah. Sukacita ini tidak tergantung pada keadaan eksternal, melainkan muncul dari kesadaran bahwa hidup kita diarahkan oleh kehendak Allah yang penuh kasih.

“Kekudusan itu penuh sukacita, kekudusan menarik, itu adalah sukacita rohani meskipun tidak mudah untuk ditemukan,” ungkap Paus dalam pesannya kepada para religius.

Kekudusan yang Menarik bagi Dunia Modern

Di dunia yang sering kali dipenuhi oleh kesibukan, persaingan, dan pencarian kebahagiaan instan, kekudusan justru menjadi sesuatu yang menarik. Sukacita yang terpancar dari kehidupan orang kudus memberikan kesaksian nyata bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam hal-hal materi, melainkan dalam hubungan yang mendalam dengan Allah.

Orang-orang yang hidup dalam kekudusan memancarkan semangat yang menular. Mereka tidak hanya mencintai Tuhan, tetapi juga mencintai sesama dengan tulus, menjadikan mereka teladan hidup yang membawa penghiburan dan inspirasi bagi banyak orang.

Tantangan dan Rahmat dalam Mencapai Kekudusan

Meskipun kekudusan penuh sukacita, perjalanan menuju kekudusan tidaklah mudah. Kekudusan menuntut pengorbanan, keberanian untuk melawan godaan, dan komitmen untuk terus bertumbuh dalam iman. Namun, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa semua ini mungkin dilakukan karena Allah menyediakan rahmat yang cukup bagi setiap orang yang mau membuka hati dan hidup dalam kehendak-Nya.

Melalui doa, sakramen, dan komunitas iman, seseorang dapat menemukan kekuatan untuk bertahan dalam perjalanan ini. Kekudusan juga bukan pencapaian pribadi semata, melainkan hasil kerja sama dengan Allah yang terus membimbing dan menopang kita.

Kesimpulan: Kekudusan yang Mengubah Hidup

Kekudusan adalah panggilan universal yang penuh sukacita. Sukacita rohani yang berasal dari kekudusan mampu menarik orang lain kepada Allah, sekaligus membawa kedamaian dan makna dalam hidup seseorang.

Sebagaimana Paus Fransiskus katakan, meskipun tidak mudah untuk ditemukan, kekudusan itu sangat mungkin dicapai oleh siapa saja yang mau menyerahkan hidupnya kepada rahmat Allah. Kekudusan bukanlah beban, tetapi jalan menuju kebahagiaan sejati yang memuaskan hati dan jiwa.

Mari kita melangkah bersama dalam perjalanan ini, dengan sukacita dan keyakinan bahwa Allah menyertai kita dalam setiap langkah menuju kekudusan.

 

Disarikan dari Vatican News