Dalam Injil Lukas, Simeon, seorang lelaki saleh yang menantikan Mesias, mengidentifikasi Yesus dengan tiga kata penting: keselamatan, terang, dan tanda yang menimbulkan pertentangan (Luk 2:29-34). Ketiga hal ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi memiliki makna mendalam bagi setiap orang yang ingin hidup dalam iman kepada Kristus. Menerima Yesus berarti menerima keselamatan-Nya, berjalan dalam terang-Nya, dan berani menghadapi tantangan yang datang karena mengikuti-Nya.
1. Menerima Yesus sebagai Keselamatan
Simeon berseru dengan penuh sukacita ketika melihat bayi Yesus:
"Sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu" (Luk 2:30).
Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk membawa ajaran moral yang baik, tetapi untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memberi kehidupan yang baru. Keselamatan ini bukan hasil usaha manusia semata, melainkan anugerah Allah yang diberikan secara cuma-cuma kepada siapa pun yang percaya kepada-Nya (Ef 2:8-9).
Menerima keselamatan berarti percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju hidup kekal (Yoh 14:6). Ini juga berarti hidup dalam pertobatan dan membiarkan rahmat Allah bekerja dalam diri kita setiap hari.
2. Berjalan dalam Terang Kristus
Simeon menyebut Yesus sebagai "terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa" (Luk 2:32). Terang ini melambangkan kehadiran Allah yang membimbing manusia dalam kebenaran dan kasih.
Yesus sendiri berkata:
"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yoh 8:12).
Berjalan dalam terang berarti hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Itu berarti menjauhi dosa, mengasihi sesama, dan membawa damai di mana pun kita berada. Dunia sering kali menawarkan cahaya palsu berupa kesuksesan duniawi, kekayaan, atau kenikmatan sesaat, tetapi hanya terang Kristus yang dapat memberikan kebahagiaan sejati dan kehidupan kekal.
3. Berani Menghadapi Tantangan sebagai Pengikut Kristus
Simeon juga bernubuat bahwa Yesus akan menjadi "suatu tanda yang menimbulkan pertentangan" (Luk 2:34). Sejak awal, kehadiran Yesus sudah ditolak oleh banyak orang, dan hingga kini, ajaran-Nya tetap menimbulkan reaksi beragam di dunia.
Mengikuti Kristus sering kali berarti menghadapi tantangan, baik dalam bentuk ejekan, penolakan, atau bahkan penderitaan. Yesus sendiri berkata:
"Barangsiapa mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Luk 9:23).
Namun, orang yang tetap setia akan menerima upah kekal. Tantangan dalam iman bukanlah tanda kegagalan, tetapi justru menjadi kesempatan untuk semakin dekat dengan Tuhan dan memperkokoh kepercayaan kita kepada-Nya.
Kesimpulan: Hidup dalam Kasih dan Iman kepada Kristus
- Menerima Yesus sebagai keselamatan, terang, dan tanda dalam hidup berarti:
Percaya dan berserah kepada-Nya sebagai Juruselamat yang menuntun kita kepada kehidupan kekal. - Hidup dalam terang-Nya dengan menjauhi dosa dan menjadi saksi kasih Allah bagi sesama.
- Berani menghadapi tantangan dalam iman, tetap setia walau ada kesulitan dan penolakan.
Ketika kita membuka hati bagi Yesus, kita akan mengalami sukacita sejati seperti yang dialami Simeon. Mari kita melangkah dengan iman dan menerima keselamatan, terang, dan tanda-Nya dalam hidup kita!
Disarikan dari Vatican News