Dalam salah satu pernyataan inspiratifnya, Paus Fransiskus menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun gereja yang hidup, tidak hanya sebagai bangunan fisik tetapi juga sebagai komunitas umat beriman. Saat berbicara kepada anggota Ordo Theatin, Paus mengambil pelajaran dari sejarah pembangunan Basilika Santo Petrus di Roma. Basilika tersebut tidak hanya merupakan mahakarya arsitektur yang menakjubkan, tetapi juga sebuah simbol nyata dari kerja keras dan kerjasama banyak pihak.
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa Basilika ini, yang dibangun oleh "seniman terkenal, pengrajin terampil, dan banyak pekerja," menyiratkan pesan yang dalam tentang komuni, kolaborasi, dan pengakuan atas kontribusi setiap individu. "Rumah yang ramah tidak dibangun sendiri, tetapi bersama-sama, dalam komunitas, menghargai kontribusi semua orang," tegasnya.
Makna Komuni dalam Pembangunan Komunitas
Bagi Paus Fransiskus, komuni bukan hanya tentang kebersamaan fisik, tetapi tentang menghargai peran dan talenta setiap individu dalam membangun gereja sebagai tubuh mistik Kristus. Setiap anggota komunitas memiliki peran penting dalam perjalanan iman, seperti halnya para pekerja yang bersama-sama menyelesaikan sebuah bangunan besar. Dalam setiap proyek besar, ada kebutuhan akan kerjasama, tanggung jawab, dan rasa saling menghargai.
Mengacu pada pembangunan Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus menekankan bahwa tanpa partisipasi aktif dan kolaborasi dari banyak pihak, gereja tersebut tidak akan menjadi apa yang kita lihat saat ini. Ini juga berlaku bagi pembangunan Gereja secara keseluruhan: bukan sekadar bangunan fisik, tetapi sebagai komunitas umat yang hidup. Paus Fransiskus menyadarkan kita bahwa gereja yang sejati dibangun dari "batu hidup," yaitu orang-orang yang beriman, bukan dari bata dan marmer semata.
Menghargai Setiap Kontribusi
Pesan Paus tentang kolaborasi ini juga mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menghargai setiap kontribusi, sekecil apa pun, dalam kehidupan bersama. Sama seperti para pengrajin dan seniman yang bekerja untuk membangun Basilika, setiap individu dalam komunitas gereja memiliki peran yang tidak tergantikan. Setiap usaha dan bakat, baik itu dalam bentuk fisik, mental, atau spiritual, semuanya berperan penting dalam membangun dunia yang lebih baik.
Tantangan Modern dalam Komuni
Dalam dunia modern yang sering kali didominasi oleh individualisme, Paus Fransiskus mengajak umat untuk kembali kepada semangat kebersamaan. Rumah yang ramah, atau gereja yang sejati, tidak dapat dibangun oleh satu orang saja, melainkan melalui kolaborasi, kesatuan, dan semangat saling melayani. Ini bukan hanya berlaku di lingkungan gereja, tetapi juga di kehidupan sosial sehari-hari.
Paus menekankan bahwa proyek-proyek besar tidak akan tercapai jika tidak ada orang yang mau "turun tangan dan bekerja." Melalui semangat pelayanan dan kerjasama, kita dapat membangun komunitas yang penuh dengan kasih, kedamaian, dan pengertian.
Dalam refleksi Paus Fransiskus ini, kita diingatkan bahwa "Rumah yang ramah tidak dibangun sendiri, tetapi bersama-sama." Setiap individu, setiap peran, setiap tindakan adalah bagian dari konstruksi besar yang disebut Gereja, komunitas yang penuh cinta dan pelayanan. Dengan menghargai kontribusi semua orang dan bekerja dalam komuni, kita dapat mencapai tujuan bersama yang lebih besar dan lebih mulia.
Pesan ini juga relevan bagi setiap aspek kehidupan, di mana kerja sama dan penghargaan atas kontribusi orang lain adalah kunci keberhasilan dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan harmonis.
Disarikan dari Vatican News