Paus Leo XIV bergabung dengan umat beriman dalam doa Rosario di Taman Vatikan untuk menandai akhir Bulan Maria.
Oleh Francesca Merlo
Hari Sabtu, 31 Mei menandai akhir dari Bulan Maria bulan yang didedikasikan untuk Bunda Perawan Maria. Pada pukul 8 malam waktu Roma, umat beriman berkumpul di luar Gereja Santo Stefano degli Abissini di Vatikan, di mana mereka memulai prosesi cahaya lilin sambil mendaraskan Rosario bersama dalam perjalanan menuju Gua Lourdes.
Prosesi ini mengikuti alur Peristiwa Gembira, dengan setiap perhentian mengenang momen penting dalam kehidupan Yesus dan Maria: Kabar Sukacita, Kunjungan Maria kepada Elisabet, Kelahiran Yesus, Persembahan di Bait Allah, dan Penemuan Yesus di Bait Allah.
Di akhir prosesi, Paus Leo XIV bergabung dengan mereka yang hadir di Gua Lourdes dan memberikan sambutan singkat. Ia pertama-tama menyatakan kegembiraannya dapat menjadi bagian dari vigili ini, menggambarkannya sebagai “suatu ungkapan iman, di mana dengan cara yang sederhana dan penuh bakti, kita berkumpul di bawah naungan keibuan Maria.”
Ia mencatat bahwa vigili tersebut mencerminkan semangat Tahun Yubelium, yang berfokus pada pujian, peziarahan, harapan, dan iman, sebelum mengingat kembali kata-kata Santo Yohanes Paulus II yang menggambarkan Rosario sebagai doa yang memiliki “karakter Maria dan hati Kristologis” yang mencerminkan kedalaman pesan Injil.
Selanjutnya, Bapa Suci mendorong semua orang untuk memandang hidup mereka sebagai suatu perjalanan iman. "Mari kita memandang hidup kita sebagai perjalanan mengikuti Yesus, yang dijalani, seperti yang kita lakukan malam ini, bersama Maria," ujarnya, sebelum mengajak umat untuk memohon rahmat kepada Tuhan agar dapat memuji-Nya setiap hari, bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga melalui cara hidup mereka.
Akhirnya, Paus menggunakan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, termasuk para Kardinal, Uskup, imam, dan para biarawan-biarawati. Ia secara khusus menyebutkan para Suster Benediktin dari Biara Mater Ecclesiae, berterima kasih atas "kasih dan rasa syukur" mereka karena "mendukung komunitas dan karya kita dengan doa tersembunyi dan setia mereka."
Ia menutup sambutannya dengan mengungkapkan harapannya agar damai dan kesatuan yang dialami selama vigili tetap tinggal bersama semua peserta, di rumah mereka, dalam komunitas mereka, dan dalam pelayanan mereka bagi Gereja.
Sumber : Vatican News