Kembali
Dunia Kehilangan Sosok Pembawa Kedamaian: Paus Fransiskus
Waktu Terbit 22 April 2025
Penulis Rosa Tri Setiani

“Jika kamu ingin kedamaian, bekerja untuk keadilan. Jika kamu ingin keadilan, belalah kehidupan. Jika kamu ingin kehidupan, peluklah kebenaran.” Paus Fransiskus

Kabar wafatnya Paus Fransiskus menjadi duka mendalam bagi dunia. Sosok yang selama lebih dari satu dekade menjadi suara nurani dunia itu kini telah berpulang. Paus Fransiskus bukan hanya pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tetapi juga simbol perdamaian, dialog, dan kasih yang melampaui batas-batas agama, negara, dan ideologi.

Sejak terpilih sebagai Paus pada tahun 2013, Jorge Mario Bergoglio nama asli Paus Fransiskus mengguncang dunia dengan gaya kepemimpinan yang sederhana namun penuh kuasa kasih. Ia dikenal lantang menyuarakan keadilan bagi kaum miskin, imigran, dan mereka yang terpinggirkan. Di tengah dunia yang sering kali terpecah oleh konflik dan kebencian, Paus Fransiskus hadir sebagai jembatan kasih dan dialog.

Di hadapan para pemimpin dunia, Paus Fransiskus tidak ragu mengingatkan bahwa perdamaian hanya akan tercipta jika keadilan ditegakkan dan martabat manusia dihormati. Ia menolak kekerasan dalam bentuk apa pun, menyuarakan pentingnya ekologi integral, dan mengajak semua orang untuk membangun budaya perjumpaan.

Dari Yerusalem hingga Myanmar, dari Afrika hingga Eropa, pesan Paus Fransiskus selalu sama: “Jangan takut untuk bermimpi tentang dunia yang damai. Tuhan adalah Allah damai, dan kita semua adalah saudara dan saudari.” Ia berbicara dengan hati, berjalan bersama umat, dan menyentuh dunia dengan ketulusan yang langka.

Kepergian beliau meninggalkan kekosongan dalam kepemimpinan moral global. Dunia kehilangan seorang gembala yang tidak hanya membimbing umat Katolik, tetapi juga memeluk kemanusiaan dengan kelembutan dan keberanian profetik.

Kini, jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus. Umat dari seluruh dunia datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Air mata duka mengalir, namun juga penuh rasa syukur: karena dalam hidupnya, Paus Fransiskus telah menjadi terang dalam kegelapan zaman.

Semoga warisan damai, cinta, dan pengharapannya terus menyala dalam hati umat manusia. Selamat jalan, Bapa Suci. Dunia akan selalu merindukan suara lembutmu yang mengajarkan kita bahwa kasih adalah kekuatan terbesar di muka bumi ini.

 

Disarikan dari Vatican News