Dalam pernyataan Angelus Minggunya, Paus Fransiskus menutup pesannya dengan doa penuh harapan, meminta perantaraan Maria, Bunda Kerahiman, agar seluruh umat manusia dapat menemukan jalan menuju perdamaian sejati. Di tengah dunia yang dilanda konflik dan penderitaan, Paus menekankan pentingnya persatuan, rekonsiliasi, dan kasih sebagai pilar utama dalam membangun kehidupan yang harmonis.
Doa Paus untuk Perdamaian Dunia
Dalam sambutannya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik di seluruh dunia untuk berdoa bersama demi perdamaian. Beliau menyebut berbagai konflik yang saat ini melanda dunia, termasuk di Sudan, Ukraina, Timur Tengah, dan wilayah lain yang mengalami penderitaan akibat perang dan ketegangan politik.
"Kita harus tetap percaya bahwa perdamaian bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan doa dan tindakan nyata, kita dapat membangun dunia yang lebih adil dan penuh kasih," ujar Paus.
Beliau kemudian mengundang umat beriman untuk menyerahkan segala usaha perdamaian kepada Maria, Bunda Kerahiman, yang selalu menjadi perantara bagi anak-anaknya di bumi.
"Semoga Maria, Bunda Kerahiman, membantu keluarga manusia untuk berdamai dalam kedamaian," doanya dengan penuh ketulusan.
Maria, Bunda Kerahiman: Sumber Harapan bagi Dunia
Maria, yang dalam tradisi Gereja Katolik dikenal sebagai Bunda Kerahiman, merupakan sosok yang penuh kasih dan selalu hadir bagi umat manusia. Paus Fransiskus mengingatkan bahwa dalam setiap masa sulit, Maria selalu menjadi tempat perlindungan dan harapan bagi mereka yang mencari kedamaian.
Paus juga menegaskan bahwa devosi kepada Maria tidak hanya sekadar praktik spiritual, tetapi juga panggilan untuk mengikuti teladan kasih dan belas kasih yang diajarkan Bunda Maria. "Maria mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman, meskipun di tengah penderitaan dan ketidakpastian," katanya.
Menghidupi Perdamaian dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain berdoa, Paus Fransiskus mengajak umat untuk menghidupi perdamaian dalam tindakan sehari-hari. "Perdamaian tidak hanya soal hubungan antarnegara, tetapi juga dimulai dari diri kita sendiri, keluarga kita, dan komunitas kita," jelasnya.
Beliau menekankan bahwa setiap orang dipanggil untuk menjadi pembawa damai, baik melalui kata-kata maupun perbuatan yang penuh kasih. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan kebencian dan perpecahan, setiap tindakan kecil yang mencerminkan belas kasih dapat menjadi langkah menuju rekonsiliasi.
Harapan Paus bagi Umat Manusia
Paus Fransiskus mengakhiri pesan Angelusnya dengan menegaskan bahwa perdamaian adalah buah dari doa, kerja sama, dan hati yang terbuka terhadap kasih Tuhan.
"Dalam dunia yang penuh tantangan, kita harus tetap berpengharapan. Kita harus percaya bahwa dengan bimbingan Maria, Bunda Kerahiman, dunia dapat menemukan kembali cahaya kedamaian sejati," pungkasnya.
Dengan seruan ini, Paus Fransiskus sekali lagi mengingatkan umat manusia akan pentingnya berdoa, berjuang, dan bersatu dalam membangun dunia yang lebih damai.
Disarikan dari Vatican News