Kembali
Menjaga Karunia Iman: Pesan Paus Fransiskus kepada Kaum Muda di Universitas
Waktu Terbit 27 Desember 2024
Penulis Rosa Tri Setiani

Paus Fransiskus, dalam pesan Advent yang dikirimkan kepada mahasiswa Universitas Bethlehem, menekankan pentingnya menjaga karunia iman sebagai suatu harta yang berharga. Dengan kata-kata penuh kebijaksanaan dan kasih, Paus mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya menjaga iman mereka, tetapi juga untuk membagikannya kepada orang lain.

Karunia Iman yang Berharga

Dalam pesan tersebut, Paus Fransiskus dengan tegas mengatakan, "Saya ingin mengatakan kepada kaum muda di Universitas, lindungilah selalu karunia imanmu yang berharga." Karunia iman ini adalah anugerah dari Tuhan yang memberi pengharapan dan kekuatan dalam perjalanan hidup, terlebih di masa muda ketika seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan dan kebingungan. Iman bukan hanya sebuah keyakinan pribadi yang tersembunyi dalam hati, tetapi sesuatu yang harus dipelihara dan dihargai setiap waktu.

Paus menekankan bahwa iman adalah sesuatu yang tidak seharusnya disembunyikan, melainkan harus dilihat sebagai harta yang perlu dibagikan dengan orang lain. Iman yang hidup bukanlah milik pribadi semata, tetapi harus diteruskan kepada sesama, karena dengan berbagi iman, kita turut memperkuat dan memperbaharui ikatan kasih di antara umat manusia.

Iman Sebagai Harta yang Berharga

Paus mengingatkan bahwa banyak orang muda mungkin merasa terombang-ambing oleh berbagai hal dalam hidup, seperti kebingungan, keraguan, atau bahkan kekecewaan. Namun, ia mengajak mereka untuk selalu mengingat bahwa Yesus adalah sumber dari segala harapan yang abadi. Dengan menyerahkan segalanya kepada-Nya dalam doa, mereka akan menemukan kekuatan untuk terus melangkah.

Karunia iman yang berharga ini adalah bekal yang harus dilindungi dan dijaga. Namun, melindungi iman bukan berarti menyembunyikan atau menahannya untuk diri sendiri. Sebaliknya, iman harus dilihat sebagai harta yang layak dibagikan kepada orang lain. Iman yang dibagikan bukan hanya membantu orang lain dalam perjalanan spiritual mereka, tetapi juga memperkuat kita dalam mewujudkan nilai-nilai kasih, solidaritas, dan pengertian di tengah masyarakat.

Iman yang Berbagi dalam Tindakan

Lebih dari sekadar kata-kata, berbagi iman berarti mewujudkan ajaran-ajaran Kristus dalam tindakan sehari-hari. Paus Fransiskus mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya berbicara tentang iman mereka, tetapi juga untuk membuktikan kasih dan solidaritas mereka melalui tindakan nyata. Dalam dunia yang sering kali dibebani dengan kekerasan, ketidakadilan, dan ketidakpastian, tindakan kasih yang didasarkan pada iman dapat menjadi contoh yang menginspirasi orang lain.

Paus mengajak kaum muda untuk menghidupi nilai-nilai kekristenan dengan menjadi pribadi yang penuh kasih, tidak hanya terhadap mereka yang seiman, tetapi juga terhadap mereka yang berbeda pandangan dan keyakinannya. Dengan demikian, iman yang mereka jaga dan bagikan dapat menjadi sumber kedamaian dan harmoni dalam dunia yang sering kali terpecah-pecah.

Menghadapi Tantangan dengan Iman

Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa meskipun kita mungkin merasa lemah atau ragu, kita tidak pernah sendirian dalam perjalanan iman kita. Tuhan selalu menyertai, memberi kekuatan untuk melangkah dan menjadikan masa muda kita bermakna. Iman adalah sumber dari segala harapan dan kekuatan untuk mengatasi segala tantangan hidup.

Karunia iman adalah anugerah yang harus dijaga dan dibagikan dengan penuh sukacita. Dalam dunia yang penuh gejolak ini, berbagi iman dan nilai-nilai kasih adalah cara yang paling efektif untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh pengertian.

Paus Fransiskus mengajak kita untuk selalu melindungi karunia iman yang berharga ini, tidak sebagai sesuatu yang disembunyikan, tetapi sebagai harta yang layak untuk dibagikan kepada sesama. Dengan cara ini, iman kita akan semakin kuat, dan kita dapat menjadi saksi Kristus yang hidup di tengah masyarakat. Dengan iman yang dibagikan dan diteruskan, kita turut mewujudkan dunia yang penuh kasih dan harmoni.

 

Disarikan dari Vatican News